Mesin Perontok Jagung Kapasitas Menengah


Mesin perontok jagung atau sering disebut pemipil jagung terdiri dari motor sebagai penggerak, dan tuas gerigi yang berfungsi untuk memipil jagung yang dimasukkan melalui corong penanmpungan. Perontok jagung ini tergolong dalam mesin sederhana, untuk membuat pemimil kita membutuhkan motor, mesin las lempengan besi, besi batangan dan beberapa alat kerja lainnya. Membeli mesin yang sudah jadi jauh lebih praktis daripada membuat atau merancangnya. Harga perontok atau pipil jagung ini di pasaran sekitar 20 hingga 25 jutaan dengan kapasitas produksi menegah.
Jika kita ingin mesin perontok jagung yang lebih murah mungkin alternatif yang bisa diambil adalah membeli pemipil jagung bekas. Mesin bekas ini cukup mudah ditemukan di daerah sentra perkebunan jagung. Perontok jagung bekas kebanyakan mesin model lama, yang masih menggunakan dorongan manual. Harga mesin pemipil bekas ini sekita 5 – 10 jutaan. Salah satu daerah sentra perkebunan jagung di Sumatera Utara ada di kabupaten Karo, khususnya kecamatan kutabuluh sekitarnya. Beberapa toko penjual mesin perontok jagung di kota Surabaya dapat dilihat di sini.

Berikut beberapa contoh mesin pemipil jagung.

Mesin Beje-UK06 dengan panjang : 1 m , lebar 0,6 m dan tinggi 1,2 m. Kapasitas mesin pipil ini mencapai 500 Kg per jam, dengan motor yang dapat digerakkan listrik dan diesel,  harga yang ditawarkan toko di tempat saya Rp 10.000.000,- . Untuk membeli mesin perontok jagung perhatikan kapasitas serta merek motor penggeraknya, metor penggerak buatan china umumnya lebih murah daripada mesin dengan motor penggerak buatan Jepang. Biasanya harga perontok jagung kapasitas 500 Kg per jam rata-rata 8 – 10 Jutaan. Harga yang saya sampaikan ini bisa anda gunakan untuk melakukan tawar menawar harga pembelian mesin.

Mesin perontok jagung bisa dibeli secara kredit melalui perusahaan finance seperti Adira. Selain itu petani jagung juga diperkenankan meminjam uang ke bank untuk membeli peralatan pertanian, saya rasa pemipil jagung juga termasuk peralatan pertanian, bagaimana menurut anda? Semoga petani semakin sejahtera.


Share this article :
Share on fb Tweet Share on G+

Tidak ada komentar: